Januari
24
Persiba Balikpapan akan menjadi lawan berikutnya bagi Arema ISL
dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Arema ISL akan
bertandang ke kandang Persiba pada Minggu nanti (27/1/3013).
Pertandingan kedua tim, diprediksikan akan berlangsung menarik sebab
kedua tim baru saja sama-sama menelan kekalahan.
Tuan rumah Persiba baru saja dikalahkan oleh Persegres
Gresik dangan skor 1-2 (22/1/2013), sedangkan Arema ISL dikalahkan oleh
tuan rumah Barito Putra dengan skor 1-0 (20/1/2013). Dengan hasil
tersebut, kedua tim dipastikan akan tampil sama-sama ngotot agar dapat
meraih kemenangan.
Pelatih Arema ISL, Rahmad Darmawan mengaku bahwa setiap pertandingan selalu menargetkan kemenangan, termasuk lawan Persiba nanti. Namun bukan berarti untuk meraih kemenangan lawan Persiba, ia akan menginstruksikan Igbonefo dkk untuk bermain seperti Persegres. Karena pelatih yang akrab disapa RD ini menegaskan bahwa tim Arema ISL punya gaya bermain sendiri.
“Pasti keinginan kita selalu dapat poin maksimal di setiap pertandingan. Namun kita punya gaya permainan yang berbeda dengan Gresik (Persegres), karena materi pemain kita juga berbeda. Jadi kita akan bermain dengan bagaimana gaya kita bermain. Tapi tetap, tujuannya satu, yaitu menang,” ujarnya.
Menurut RD, Persiba juga akan melakukan perubahan ketika menghadapi Arema karena tim berjuluk Beruang Madu itu juga tidak ingin mengulang kesalahannya sehingga kembali kalah.
“Mungkin Persiba akan mengubah gaya bermain mereka. Karena setelah mereka gagal kemarin, tentunya mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Sama juga dengan kita, yang tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama,” lanjut mantan pelatih Timnas U-23 ini.
RD menambhakan masih banyak kekurangan dalam tim Arema ISL yang terjadi saat melawan Barito Putra kemarin. Salah satunya adalah finishing para pemain untuk menyelesaikan peluang yang didapat. Mantan pelatih Sriwijaya FC ini berharap agar anak asuhnya lebih dapat memaksimalkan peluang untuk mencetak gol.
“Sekarang masalahnya, pertama pada saat lawan melakukan satu serangan. Kita punya pemain lebih, tapi kok malah bisa kebobolan. Artinya, disitu ada kurang disiplinnya pemain melakukan pertahanan yang baik. Lalu pada saat melakukan serangan, dari sekian peluang kita tidak mampu mengkonversikannya menjadi sebuah gol. Padahal dari lima peluang, satu atau dua saja bisa kita maksimalkan, maka kita akan dapatkan poin,” pungkas RD. (dim/mia)

Kayamba Gumbs dkk tak akan meniru gaya Persegres saat melawan Persiba. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Pelatih Arema ISL, Rahmad Darmawan mengaku bahwa setiap pertandingan selalu menargetkan kemenangan, termasuk lawan Persiba nanti. Namun bukan berarti untuk meraih kemenangan lawan Persiba, ia akan menginstruksikan Igbonefo dkk untuk bermain seperti Persegres. Karena pelatih yang akrab disapa RD ini menegaskan bahwa tim Arema ISL punya gaya bermain sendiri.
“Pasti keinginan kita selalu dapat poin maksimal di setiap pertandingan. Namun kita punya gaya permainan yang berbeda dengan Gresik (Persegres), karena materi pemain kita juga berbeda. Jadi kita akan bermain dengan bagaimana gaya kita bermain. Tapi tetap, tujuannya satu, yaitu menang,” ujarnya.
Menurut RD, Persiba juga akan melakukan perubahan ketika menghadapi Arema karena tim berjuluk Beruang Madu itu juga tidak ingin mengulang kesalahannya sehingga kembali kalah.
“Mungkin Persiba akan mengubah gaya bermain mereka. Karena setelah mereka gagal kemarin, tentunya mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Sama juga dengan kita, yang tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama,” lanjut mantan pelatih Timnas U-23 ini.
RD menambhakan masih banyak kekurangan dalam tim Arema ISL yang terjadi saat melawan Barito Putra kemarin. Salah satunya adalah finishing para pemain untuk menyelesaikan peluang yang didapat. Mantan pelatih Sriwijaya FC ini berharap agar anak asuhnya lebih dapat memaksimalkan peluang untuk mencetak gol.
“Sekarang masalahnya, pertama pada saat lawan melakukan satu serangan. Kita punya pemain lebih, tapi kok malah bisa kebobolan. Artinya, disitu ada kurang disiplinnya pemain melakukan pertahanan yang baik. Lalu pada saat melakukan serangan, dari sekian peluang kita tidak mampu mengkonversikannya menjadi sebuah gol. Padahal dari lima peluang, satu atau dua saja bisa kita maksimalkan, maka kita akan dapatkan poin,” pungkas RD. (dim/mia)